Lintas Jalur?

Posted: Januari 4, 2011 in Uncategorized

Sesaat melirik apa yang ada di mading BAAK. Tertangkap oleh mata sebuah tulisan yang membuat hati tertarik untuk membacanya. “DIBUKA PROGRAM LINTAS JALUR”. Lalu apakah bagian yag pertama kali aku baca? ya,, BIAYA. siapa sih yang gak berpikir tentang uang? untuk hal yang kecilpun seperti pipis atau membuang sampah itu saja membutuhkan uang. apalagi dengan sekolah?

lintas jalur

lintas jalur

SPI minimal 15.000.000,00 dan SPP persemester 3.000.000,00 itu adalah harga yang dipasang untuk tahun ini. bagaimana dengan 3 tahun kedepan? sudah di prediksi biaya SPP dan SPI akan naik pula. selain memikirkan biaya SPP dan SPP, aku juga menghitung-hitung umur bapakku. haha 🙂 bukan bermaksud mendahului TUHAN sih,, tapi kita ini berada di jamannya Rasulullah. Cita-cita memang harus digantung setinggi langit. Namun, kita juga harus sadar bahwa kaki kita masih berpijak di tanah bumi Indonesia. Artinya apa sih?? <heh mbulet yoo>sekalipun aku sangat berharap bisa meneruskan studiku, tapi aku harus tahu kondisi real yang akan terjadi kedepannya. bagaimana aku memdapatkan uang kuliah atau bagaimana cara bapakku membiayai kuliahku padahal beliau sudah sepuh?? ah,, males aku kalau harus banyak berpikir tentang itu.

Akhirnya kusudahi angan-angan itu. Dan kembali melangkah untuk menjalani hari ini life today bro!

Secara tidak sengaja aku berdiskusi singkat dengan seorang atau bisa dibilang beberapa orang temanku. <gak isok ngitug rek! haha>. statement yang dia katakan memang secara logika bernilai benar. “Lho, kamu mau lintas jalur? westaalah slip. seorang itu tidak dilihat dari gelar yag ia sandang, akan tetapi apa yang ada di dalam dirinya. Kamu gak harus menuntut dirimu bergelar sarjana, kalaupun dirimu mampu menjadi seorang yang sejajar dengan sarjana. Kenapa tidak?” –> maksude opo??

Halooo, !! sadar donk !persaingan di dunia ini sudah berbeda. persaingan bisnis, dan persaingan hidup memang kejam. kalau kita tak mampu menjadi orang, bagaimana kita bisa hidup! Intinya aku harus sedikitnya bergelar sarjana sebagai bukti tertulis. Disamping itu, kewajibanku menjadi seorang berjiwa sarjana harus juga tercapai. HAL yang terpenting adalah bermanfaat bagi orang lain 🙂

Keputusanku saat ini adalah mengikuti SNMPTN 2011. jika saya lolos, Alhadulillah, maka Allah mengabulkan permintaan saya menjadi seorang sarjana. Dan kalau memang saya Gagal lagi. Alhamdulillah, memang iniah yang terbaik yang diberikan oleh Allah.

Keep Spirit dan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, 🙂

Komentar
  1. anla berkata:

    SNMPTN 2011?
    selamat tinggal slipi…
    😦

  2. silviyah berkata:

    Arinda…. di dunia ini penuh dengan ketidakpastian… jadi, aku tidak bisa membatasi kemungkinan yang akan terjadi. be’e tah aku akan tetap di sana. hehehe

Tinggalkan komentar