Ada Apa dengan MERAH?

Posted: Juni 13, 2011 in Uncategorized

Ada Apa dengan MERAH ?

Sejak kecil (dalam gendongan ibu, haha lebay :*) sampe jadi gede gini, kata ibu saya nggak bisa lepas dari warna merah. Hal itu bisa dibuktikan dari prasasti-prasasti seperti perabotan bayi, boneka, accessories, pakaian, peralatan sekolah sampe kaos sehari-haripun didominasi oleh warna MERAH. Entah karena suka, kebetulan atau memang nggak ada pilihan lain waktu beli benda-benda itu, ah saya tak tahu. Yang ada, pokoknya enjoy aja ! (L.A. LIGHT) *sales rokok lewat tuh!*

Kenapa sih dengan warna MERAH ? Sebenarnya pertanyaan ini adalah pertanyaan yang tergolong nggak penting. Tentang warna saja, saya sampai bertanya-tanya kenapa. (Kayak gak ada hal penting lain yang bisa dipikirkan aja. Hehe ). Tapi, semakin bertanya-tanya, semakin saya penasaran dan semakin ingin tahu, ada apa sih dengan Warna merah. Dan ini ada beberapa pendapat tentang makna warna MERAH, tentang karakter orang yang suka warna MERAH. Check it out !

MERAH
Arti: Kuat, berani, percaya diri, gairah
Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat.

Kapan dipakai: Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam dunia profesional memiliki kesan yang sangat kuat. Tapi jangan gunakan baju merah saat wawancara kerja. “Warna ini bisa menimbulkan konflik saat negosiasi,” kata Eisman. Kenakan warna merah hanya sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan dengan blazer abu-abu. (http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti.warna)

MERAH
Merah:
Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga, mendorong makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh produktiviti, perjuangan, persaingan dan keberahian.
1.Merah Terang :
Warna ini melambangkan kekuatan kemahuan atau cita-cita. Sifatnya : Agresif, Aktif, Eksentrik. Pengaruhnya : Berkemahuan keras, penuh gairah, dominasi, jantan.
2.Merah Jambu :
Warna ini melambangkan romantisme, feminim. Warna ini mempunyai sifat menuntut dalam kepasrahan, menggemaskan dan jenaka. (http://ardimalaysia.tripod.com/Warna.htm)
MERAH
Kamu termasuk tipe yang sangat berwibawa dan juga senang mengayomi teman yang lemah. Walau sering kali bergaul dan bercanda tapi kamu bisa menahan diri.Di lain pihak, ia mudah sekali merasa bosan karena itu si merah paling suka menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Garis besarnya, penyuka merah adalah orang yang memiliki antusias dan semangat hidup yang tinggi. Banyak orang mengatakan cinta, tapi kamu selalu berpikir dan berpikir lagi. Kamu termasuk tipe yang sulit jatuh cinta. (http://koranbaru.com/mengetahui-sifat-manusia-dari-warna-favorit/)
Merah – ( Api )
Penggemar warna merah biasanya adalah orang yang tegas, memiliki kepribadian yang cemerlang, kepemimpinan yang kuat, punya semangat yang tinggi, jiwa sosialnya tinggi dan menyukai koneksi dengan banyak orang. Orang yang menyukai warna merah adalah type yang senang dengan kesibukan yang membutuhkan energi yang tinggi seperti berbicara, presentasi, dan membuat koneksi baru. (http://aurapesona.com/mengetahui-sifat-seseorang-dari-warna-kesukaannya/153/)
Waah.. banyak pendapat ya tentang psikologi warna. Dari beberapa pendapat itu, sebenarnya bener nggak sih sama kenyataan yang kamu rasakan selama ini. Apa benar merah itu symbol berani? Apakah benar bahwa warna bisa menyimbolkan kepribadian seseorang?
*) kalo kamu suka warna merah, comment ya, kenapa sih kug suka warna merah?
Note ini nggak penting, tapi nggakpapa. Hehe 

Buku Rally

Posted: Maret 10, 2011 in Uncategorized

Wow! Sudah lama sekali ya saya tidak mengunjungi blog saya. Rasanya, semangat untuk terus menulis  telah hilang. Padahal selama ini struktur penulisan yang saya gunakan masih kacau balau. Tapi, tak apalah. namanya juga belajar. Alasan utama kenapa saya berhenti menulis adalah kesibukan yang tak terus datang menerjang kehidupan saya. Entah kategori sibuk itu benar-benar sibuk atau sibuk karepe Dewe.

 

Well, mengutip dari kata-kata Pak kahima statistika saat melakukan wawancara mengisi buku Rally, bahwa

Sesorang itu boleh saja terjatuh. Toh waktu belajar bersepeda waktu kecil juga jatuh dan sakit. Akan tetapi, yang terpenting adalah bagaimana bangkit dari sebuah keterpukan itu. Atau bagaimana kita bisa berdiri setelah jatuh.

ya,,, semenjak mendapatkan penugasan tentang buku Rally, teman-teman MABASTA 2010 sangat antusias dalam mendekatkan, mengakrabkan atau bahkan menyatukan diri mereka pada senior*gak semuanya sih*. Seperti halnya yang saya lakukan. Saya pribadi menganggap hal ini bukanlah suatu penugasan. INI ADALAH MEDIA.  Namun, sampai hari ditetapkannya
pengumpulanbuku rally, ternyata saya hanya mendapatkan 20 tanda tangan.

dah dapat berapa?sebanding dengan pengalamn baru yang kamu dapatkan gak..kalau kuantitas bagus tak diiringi kualitas ya sama saja

 

seorang pembimbing berkata kepada saya seperti itu.. intinya adalah bagaimana memaknai penugasan ini sebagai sesuatu yang menyenangkan. Dan saya merasakan itu. Lebih dari itu, saya juga memperhatikan teman saya yang antusias sampai malam hari tetap berada di jurusan demi tahu, kenal dan dekat dengan senior. Lalu, apakah setelah penugasan itu selesai, sudah tidak ada lagi rasa ingin dekat dengan kakak senior. Saya harap hal ini masih berlanjut.

    • dah dapat berapa?sebanding dengan pengalamn baru yang kamu dapatkan gak..kalau kuantitas bagus tak diiringi kualitas ya sama saja

Kenali dirimu

Posted: Februari 19, 2011 in Uncategorized

JENDELA JOHARI

Jendela Johari Jendela Johari (Joseph Luft dan Harrington V. Ingham) ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

Open Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.

Blind Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.

Hidden Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.

Unknown Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu.

Sepertinya semua serba misterius Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Orang tipe I: Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai dan memberi masukan tentang dirinya. Orang tipe II : Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu. Orang tipe III: Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang tipe IV: Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah orang yang misterius.

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN. – Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self and others) – Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to others but not to self) – Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self but not to others) – Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others) Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari 55 kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan daftar yang sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang menurut mereka paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia. Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful, clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy, helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical, loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective, relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, self-conscious, sensible, sentimental, shy, silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy. Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.

Online again

Posted: Februari 6, 2011 in Uncategorized

Untuk yang kedua kalinya, saya menginjakkan kaki di lantai jurusan sistem perkapalan. Menyusuri tangga sampai menuju ke lantai dua..Ya,, laboratorium komputer jurusan sistem perkapalan.  Ditemani oleh hembusan angin malam yang menusuk tajam membuat bulu kuduku sesekali berdiri kencang. Bukan karena takut kug! tapi sedikit ada rasa sungkan ketika hati kecil yang terselimuti dada ini bertanya-tanya kembali.

Apakah pantas  ada seorang wanita yang di tengah malam nan gelap gulita masih berkeliaran bebas di sekitar kampus?

Sesekali saya tercengang. Ya, memang sama sekali tidak pantas. Apalagi jika memoriku teringat wajah kedua orangtua saya, mereka rela bangun di tegah malam hanya untuk bersimpuh dihadapan-NYA. Memanjatkan beberapa doa bagi anak-anaknya. Kesuskesan masa depan anaknya kelak. Dan ketika matahari bersinar di pagi harinya, mereka sibuk beraktivitas untuk menguras energi demi kelangsungan kehidupan anak-anaknya.

Oh.. betapa murkanya mereka ketika mereka tahu, bahwa amanat yang mereka berikan kepadaku untuk kuliah dan belajar menuntut ilmu di kota perantauan ini tidak saya jalankan dengan baik. hmmm… renungan ini pernah kutemui di malam setelah Online pertama. Bahkan tetes air mata berjatuhan untuk menyesali tindakan yang dikuasai oleh nafsu saja.

Tapi sekarang saya Online lagi

Dan Online untuk yang kedua kalinya. Sebenarnya, kalau dipikir-pikir dengan otak yang sudah sedikit dipanasi, untuk apakah sih sebenarnya tujuan dari online ini. Lalu lebih banyak mana antara manfaat dan madharat nya? Manfaatnya mungkin saya bisa facebook-an semalaman (ini sih bukan manfaat, tapi malah menghamburkan waktu saja! :D). Lalu madharatnya?

1. Seorang wanita yang masih berkeliaran ditengah malam itu sangatlah tidak dianjurkan (read:haram)

2. Esok paginya ketika harus berangkat kuliah jadi terlambat. Sholah shubuhpun mungkin kesiangan. Dan efeknya tidak diizinkan masuk oleh dosen. T_T

3. Ketika kuliah berlangsung, mata jadi seperti diberi beban yang sangat berat. melek-merem dan kantuk yag tak tertahankan.

4. Kesehatan akan terganggu. WARNING! Begadang dapat menyebabkan ngantuk, telat masuk kuliah dan gangguan konsentrasi.

 

Dan masih banyak lagi kerugian yang ditimbulkan saat jurus begadang ini dilaksanakan. jadi,, lagu yang didendangkan bang haji Rhoma Irama terbukti benar adanya. “Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya. Begadang boleh saja, kalau ada perlunya”. NSR

Pengertian Belajar

Posted: Januari 8, 2011 in Uncategorized

Menurut James O Whittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Learning may be defined as the process by which behaviour originated or is altered through training or experience

Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut dikemukakan oleh Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational Psichology

Learning is shown by chang in behaviour as a result of experience

dengan demikian, belajar yang efektif adalah melalui pengalaman, berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indera yang kita miliki.

Satu lagi definisi yang dikemukakan oleh Howard L. Kingsley

Learning is the process by which behaviour (in the broader sense) is originated or change through practice or training

belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi tak lain adalah hasil dari proses belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu setiap kegiatan yang telah kita lakukan adalah suatu proses belajar. Jika kita memperoleh hasil yang baik (baca:prestasi) dahi proses tersebut, maka kita perlu belajar lagi untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Dan jika hasil yang diperoleh itu buruk (baca:kegagalan), maka jangan mengeluh atau berputus asa. Maknailah bahwa cara belajar kamu mungkin salah dan perlu lebih ditingkatkan lagi .

 

Ayooo belajar !

Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina

 

Lintas Jalur?

Posted: Januari 4, 2011 in Uncategorized

Sesaat melirik apa yang ada di mading BAAK. Tertangkap oleh mata sebuah tulisan yang membuat hati tertarik untuk membacanya. “DIBUKA PROGRAM LINTAS JALUR”. Lalu apakah bagian yag pertama kali aku baca? ya,, BIAYA. siapa sih yang gak berpikir tentang uang? untuk hal yang kecilpun seperti pipis atau membuang sampah itu saja membutuhkan uang. apalagi dengan sekolah?

lintas jalur

lintas jalur

SPI minimal 15.000.000,00 dan SPP persemester 3.000.000,00 itu adalah harga yang dipasang untuk tahun ini. bagaimana dengan 3 tahun kedepan? sudah di prediksi biaya SPP dan SPI akan naik pula. selain memikirkan biaya SPP dan SPP, aku juga menghitung-hitung umur bapakku. haha 🙂 bukan bermaksud mendahului TUHAN sih,, tapi kita ini berada di jamannya Rasulullah. Cita-cita memang harus digantung setinggi langit. Namun, kita juga harus sadar bahwa kaki kita masih berpijak di tanah bumi Indonesia. Artinya apa sih?? <heh mbulet yoo>sekalipun aku sangat berharap bisa meneruskan studiku, tapi aku harus tahu kondisi real yang akan terjadi kedepannya. bagaimana aku memdapatkan uang kuliah atau bagaimana cara bapakku membiayai kuliahku padahal beliau sudah sepuh?? ah,, males aku kalau harus banyak berpikir tentang itu.

Akhirnya kusudahi angan-angan itu. Dan kembali melangkah untuk menjalani hari ini life today bro!

Secara tidak sengaja aku berdiskusi singkat dengan seorang atau bisa dibilang beberapa orang temanku. <gak isok ngitug rek! haha>. statement yang dia katakan memang secara logika bernilai benar. “Lho, kamu mau lintas jalur? westaalah slip. seorang itu tidak dilihat dari gelar yag ia sandang, akan tetapi apa yang ada di dalam dirinya. Kamu gak harus menuntut dirimu bergelar sarjana, kalaupun dirimu mampu menjadi seorang yang sejajar dengan sarjana. Kenapa tidak?” –> maksude opo??

Halooo, !! sadar donk !persaingan di dunia ini sudah berbeda. persaingan bisnis, dan persaingan hidup memang kejam. kalau kita tak mampu menjadi orang, bagaimana kita bisa hidup! Intinya aku harus sedikitnya bergelar sarjana sebagai bukti tertulis. Disamping itu, kewajibanku menjadi seorang berjiwa sarjana harus juga tercapai. HAL yang terpenting adalah bermanfaat bagi orang lain 🙂

Keputusanku saat ini adalah mengikuti SNMPTN 2011. jika saya lolos, Alhadulillah, maka Allah mengabulkan permintaan saya menjadi seorang sarjana. Dan kalau memang saya Gagal lagi. Alhamdulillah, memang iniah yang terbaik yang diberikan oleh Allah.

Keep Spirit dan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, 🙂

my motivator

Posted: Desember 30, 2010 in Uncategorized

Motivasi itu terletak di dalam hati setiap individu. Untuk bisa membangun suatu motivasi seseorang harus bisa menata hatinya. Satu kunci utama yang membuat saya termotivasi untuk tetap semangat dalam menjalani hidup ini adalah Allah SWT. Dialah dzat yang menciptakan saya dan seluruh benda yang ada di langit dan di bumi. Apapun yang saya terjadi dalam hidup saya, segala perasaan yang saya alami baik sedih, senang, bahagia, kecewa, sehat, sakit dan gambaran emosi diri lainnya, saya yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah-lah yang mengatur semua itu. Tujuan hidup saya adalah ingin bertemu dengan Allah dan mati dalam keadaan khusnul khotimah. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi saya agar beribadah, belajar, bertaqwa dan berjuang di jalan-Nya.

Hal kedua yang memotivasi diri saya agar semangat dalam meraih cita-cita adalah kedua orangtua. Terutama sosok ibu yang telah mengandung, merawat dan mendidik saya, mulai dari saya kecil dan belum mengerti apapun sampai saya menjadi seorang yang bisa dan mengerti apa makna hidup ini. Ibu adalah orang pertama yang harus tahu segala sesuatu yang terjadi pada saya. Beliaulah yang memberi banyak sekali nasehat dan petuah agar saya tetap tersenyum di kala sedih, dan bersyukur di kala senang.

Bapak, seorang kepala keluarga yang juga berperan besar dalam hidup saya. Beliaulah yang membuat saya menjadi mandiri, berpikir secara dewasa dan memberikan arti bahwa hidup itu perjuangan dan tidak boleh pantang menyerah. Apapun hasilnya nanti serahkan kepada Allah, yang terpenting adalah usaha kita dalam mencapai sesuatu harus dilakukan secara maksimal. Karena nasehat bapak pula, saya mampu menghasilkan uang sendiri. Sejak SMA saya memulai usaha bisnis pulsa, berjualan opak dan bros yang terbuat dari benang. Meski waktu istirahat di sekolah saya jarang ke kantin karena harus berjualan, namun saya tidak pernah malu. Bukan berarti saya tidak punya teman lho, malah kenalan saya semakin banyak, mulai dari teman sekelas, diluar kelas, kakak dan adik kelas, bahkan para guru. Karena saya yakin itu baik untuk diri saya. Hasilnya, saya bisa membeli sebuah handphone, membayar uang rekreasi ke bali, dan beberapa peralatan diri. Sedikit meringankan biaya orangtua.

Dan kelima adik saya pun termasuk dalam daftar orang yang memotivasi diri saya. Sebagai anak pertama, saya dituntut agar menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka. Mereka akan termotivasi untuk mengejar cita-cita mereka jika melihat saya telah menjadi orang sukses. Oleh karena itu, saya harus bisa menjadi orang yang sukses dalam menggapai cita-cita. Dengan segala daya dan tenaga yaang harus dikerahkan secara optimal, sehingga hasil yang dicapai pun akan maksimal.

Beberapa saudara dari keluarga dan orang-orang terdekat yang sekarang telah bekerja dari ilmu yang mereka dapatkan juga menjadi deretan motivator hidup yang membuat saya semangat untuk belajar lebih giat lagi. Seperti Aisyah Aminy (Statistika ITS,2005), Ali Hasymi (Matematika UNAIR,2003), Nur Elisa Faizaty (Agribisnis IPB,2007), M.Affifudin (Sosiologi UNEJ,2004) dan Nofa Ria Sagita (Fisika ITS,2006). Adapun beberapa orang baik dan sangat peduli terhadap kondisi lingkungan masyarakat sekitar seperti orang-orang dari lembaga dan organisasi LAZIM, PMII dan AL-KHIDMAT Pegiren. Mereka jualah yang mendongkrak semangat saya agar senantiasa beramal, melakukan segala sesuatu dengan ikhlas, rendah hati, dan sifat baik lainnya. Pesan yang paling saya ingat adalah bahwa ”Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Sekarang, saatnya meningkatkan kualitas diri. Dengan berpikir positif, ikhlas, jujur, antusias serta senyum dan semangat akan memancarkan energi positif dalam diri seseorang. Dan hal itu juga mampu membuat orang lain turut merasakan energi positif yag terpancar dari kita. ”Giving is receiving” jangan pernah menunggu sampai merasa mampu untuk memberi. Karena sesungguhnya hanya Allah sajalah yang mampu untuk memberi. Mulailah dari diri sendiri dan saat ini juga, now or never.

Klarifikasi MABA STATISTIKA 2010

Posted: Desember 19, 2010 in Uncategorized

Sebelumnya, kami minta maaf sudah berani menempelkan tulisan ini, TETAPI niat kami yaitu hanya ingin mengklarifikasi artikel yang ada sebelumnya di mading berjudul “Apa Kabar BCS”. Kami ingin memposisikan diri sebagai mahasiswa yang tidak apatis dan tidak diam begitu saja ketika ada masalah. Kami menganggap “Diam itu Emas” tidak berlaku lagi pada kalangan mahasiswa. Karena kami tahu bahwa “Diam adalah Kesalahan”

Kami ucapkan Terima Kasih pada kakak senior angkatan 2006 yang menulis artikel berjudul “Apa Kabar BCS” , karena artikel tersebut menjadi bahan renungan kami sebagai mahasiswa baru tentang essensi dari slayer biru. Bagi kami, slayer biru yang kami pakai setiap hari mempunyai arti penting, yaitu:

1.    Sebagai media bagi MABA STATISTIKA 2010 untuk bisa lebih kenal dan hafal teman satu angkatan, dimana yang telah dilakukan pada angkatan-angkatan sebelumnya yang tentunya menggunakan media yang berbeda.

2.    Sebagai penanda bahwa kami adalah mahasiswa baru Statistika 2010 dimana status kami masih sebagai “Calon Warga”. Penanda tersebut juga berlaku di jurusan lain di ITS khususnya bagi mahasiswa baru sedang menjalani proses kaderisasi.

Terus terang, kami terkejut ketika di artikel “Apa Kabar BCS”, ada teman kami yang menganggap slayer biru ini hanyalah sebuah perintah dari senior dan dia menggunakan slayer karena adanya rasa takut pada senior. TAPI kami yakin 98% angkatan 2010 mempunyai pandangan yang sama tentang essensi slayer yang telah kami tulis. Kami juga mengklarifikasi bahwa kami bukanlah keledai yang nurut saja pada senior. Selama ini, apa yang telah diperintah oleh senior mempunyai essensi penting bagi kami, contohnya membuat penanda angkatan berupa slayer, buku angkatan, mengikuti pelatihan LKMM pra-TD, MIU, dan beberapa kegiatan lain. Kami akan laksanakan perintah tersebut selama perintah itu mengandung manfaat besar dan banyak hal positif untuk kami. Dan memang manfaat dari kegiatan tersebut benar-benar telah kami rasakan. Kami yakin para senior tidak akan memberi perintah yang tidak mengandung essensi, hal yang buruk ataupun sia-sia bagi kami.

Akhir kata, kami meminta maaf bila terdapat kata-kata yang salah pada tulisan ini serta keberanian kami yang telah menempel tulisan di mading PRODEM ini. Karena kami yakin bahwa “MAHASISWA” harus bergerak dan tidak diam saja.

 

Tak dapat dipngkiri lagi bahwasanya keahlian atau skill yang ada dalam diri kita akan semakin terasah dengan adanya latihan. Seperti itulah model pebelajaran yang seharusnya diterapkan. Kali ini, saya ingin mengetahui seberapa besar kemampuan saya dalam menulis esai. Esai kali ini diselenggarakan oleh UKM Penalaran ITS. Lagi-lagi motto yang dicetuskan oleh Arinda, bahwa “berbagi itu tak pernah rugi”. Hal itu yang mendorong saya senantiasa memotivasi teman-teman disekitar saya agar terus berkarya. Salah satunya dengan mengikuti lomba esai ini. Namun, semua ini akan kembali kepada “Pilihan” masing-masing Individu itu sendiri. Apakah ia mau di ajak untuk maju dengan perubahanatau ia akan cuek begitu saja saat menerima hal tersebut.

Pada kesempatan kali ini, saya berhasil menggandeng Arinda Nur Lathifah untuk mengikuti ajang perlombaan esai nalar. Saya sendiri telah mengirim sebuah esai  dengan judul “Pola Makan Sederhana Menuju Indonesia Mandiri”  meski esai yang saya tulis itu sangatlah sederhana, namun saya yakin bahwa saya bisa lolos dalam seleksi untuk tahap presentasi. Tetapi saya sangat kaget ketika nama saya tidak disebutkan dalam deretan orang yang akan presentasi. Dan teman saya Arinda yang mendapat undian no.4. Sejenak sempat kecewa. Namun, saya mempertegas diri saya sendiri bahwa kecewa yag berlarut-larut itu tiadalah guna. Dan orang yang hebat ialah orang yang mampu bangkit dari keterpurukannya. Akhirnya, saya tetap menebarkan senyum dan mendengarkan dengan penuh seksama bagaimana kelima finalis itu mepresentasikan isi dari esai yang telah mereka buat.

Sesekali Arinda mencubit saya, seakan dia gugup dalam presentasinya kali ini. Namun, saya berusaha mensupport dia bahwa dia bisa. “Rin, ini kesempatan emas. Kamu presentasi di depan orang yang sangat kamu kagumi” celotehku pada Arinda. Memang, Mas Bahtiar Rifai adalah orang yang sangat di kagumi oleh Arinda. Prestasinya di bidang tulis menulis sangat menginspirasi banyak orang. Jabatannya sebagai ketua redaksi majalah ITS Online dan penulis buku 25 Mahasiswa Inspiratif juga sedikit membuat diri saya ingin menjadi mahasiswa seperti itu, mungkin hal yang kecil ini juga terbesit di hati Arinda. Hehe J iyo ta  rin?

Pembacaan Pengumuman tiba, sabtu/18/11/2010 tepatnya di gedung tpb lantai 2 menjadi hari yang sangat bersejarah, dimana teman saya Arinda mendapat predikat sebagai juara 3 lomba esai penalaran dengan tema temu solusi untuk negeri. Sangat apresiatif sekali, Rinda merupakan satu-satunya maba yang bisa menjebol gelar juara dalam perlombaan kali ini. Kesenangan dan kebahagiaanpun mengalir dalam diri saya. Meski bukan saya sebagai juaranya, namun saya bangga karena saya bisa melihat orang lain juara. Selanjutnya, saya harus BISA menjadi seperti Arinda. Menyabet gelar juara untuk kompetisi selanjutnya. Kuncinya adalah “KERJAKANLAH SESUATU DENGAN SUNGGUUH-SUNGGUH” Please smile dan keep spirit everyday.

“Kalau perut belum diisi dengan nasi, rasanya seperti masih belum makan” begitulah
kalimat yang terlontar dari mulut orang Indonesia. Kebutuhan akan beras merupakan
suatu kebutuhan primer yang tak tergantikan. Dalam teori madzab klasik “The Principle
of Popolulation”, Robert Makus menyatakan bahwa pertambahan produksi pangan
seperti deret hitung dan pertambahan penduduk seperti deret ukur. Artinya, Kebutuhan
akan pangan dengan banyaknya jumlah penduduk berbanding terbalik.

Sampai saat ini, pemerintah masih berusaha memberikan kemakmuran pangan kepada
rakyat Indonesia melalui impor beras. Dan tiap tahunnya jumlah impor beras semakin
tahun semakin meningkat. Dalam suatu artikel di surat kabar menyebutkan “Sebelumya,
pemerintah mengimpor 600 ribu ton, Nah kalau tambahan impor beras bisa terealisasi,
total impor mencapai 850 ribu ton”. Bisa dibayangkan bagaimana dengan 10 atau 20
tahun kedepan? Sudah bisa dipastikan bahwa pemerintah akan sangat kewalahan
menangani hal ini. Selain karena harga impor beras dan fasilitas bea masuk yang terus
membumbung tinggi, Indonesia juga akan menjadi Negara yang menggantungkan kondisi Negaranya kepada Negara lain.beras impor

beras impor

Akankah Indonesia menjadi Negara mandiri jika dibiarkan seperti itu? Untuk itu, rakyat
Indonesia harus membantu Pemerintah demi memajukan kualitas Negaranya, utamanya
dari segi pangan. Bagaimana caranya? Salah satunya yaitu mensiasati stok beras dengan
mengatur pola makan. Kita bisa menerapkan pola makan “sederhana-cukup-bergizi”.
Pada saat sarapan makanlah dengan nasi jagung yang mengandung karbohidrat tinggi,
sehingga aktivitas di pagi hari bisa dilakukan dengan kondisi yang fit dan penuh
semangat. Saat makan siang tiba, bisa menggunakan ketela rambat, ketela pohon
maupun jenis umbi yang lain. Meskipun kuno, tapi makanan “palapendem” tersebut
dapat mengganjal perut karena sifatnya yang mengenyangkan. Selanjutnya, ketika
makan malam dapat menggunakan nasi dengan lauk pauk 4 sehat 5 sempurna. Dengan
kelengkapan komposisi makanan tersebut, setiap individu akan memiliki kondisi fisik dan
mental yang kuat karena kecukupan nilai gizi yang didapatkan dari pola makanannya.

Sangat simple dan sederhana sekali penerapan pola makan ini. Namun, jika ditelaah
lebih jauh, banyak manfaat yang didapatkan. Dengan pola tersebut, pemerintah mampu
meminimalisir impor beras. Indonesia diharapkan dapat memproduksi pasokan
pangannya sendiri, bahkan mengekspor hasil penennya ke luar Negeri. Dengan begitu
kualitas Negara Indonesia berubah menjadi lebih baik. Menjadi Indonesia mandiri.(sil)

NUR SILVIYAH RAHMI
NRP : 1310 030 072

Akankah Indonesia menjadi Negara mandiri jika dibiarkan seperti itu? Untuk itu, rakyat
Indonesia harus membantu Pemerintah demi memajukan kualitas Negaranya, utamanya
dari segi pangan. Bagaimana caranya? Salah satunya yaitu mensiasati stok beras dengan
mengatur pola makan. Kita bisa menerapkan pola makan “sederhana-cukup-bergizi”.
Pada saat sarapan makanlah dengan nasi jagung yang mengandung karbohidrat tinggi,
sehingga aktivitas di pagi hari bisa dilakukan dengan kondisi yang fit dan penuh
semangat. Saat makan siang tiba, bisa menggunakan ketela rambat, ketela pohon
maupun jenis umbi yang lain. Meskipun kuno, tapi makanan “palapendem” tersebut
dapat mengganjal perut karena sifatnya yang mengenyangkan. Selanjutnya, ketika
makan malam dapat menggunakan nasi dengan lauk pauk 4 sehat 5 sempurna. Dengan
kelengkapan komposisi makanan tersebut, setiap individu akan memiliki kondisi fisik dan
mental yang kuat karena kecukupan nilai gizi yang didapatkan dari pola makanannya.
Sangat simple dan sederhana sekali penerapan pola makan ini. Namun, jika ditelaah
lebih jauh, banyak manfaat yang didapatkan. Dengan pola tersebut, pemerintah mampu
meminimalisir impor beras. Indonesia diharapkan dapat memproduksi pasokan
pangannya sendiri, bahkan mengekspor hasil penennya ke luar Negeri. Dengan begitu
kualitas Negara Indonesia berubah menjadi lebih baik. Menjadi Indonesia mandiri.(sil)
NUR SILVIYAH RAHMI
NRP : 1310 030 072beras impor