Klarifikasi MABA STATISTIKA 2010

Posted: Desember 19, 2010 in Uncategorized

Sebelumnya, kami minta maaf sudah berani menempelkan tulisan ini, TETAPI niat kami yaitu hanya ingin mengklarifikasi artikel yang ada sebelumnya di mading berjudul “Apa Kabar BCS”. Kami ingin memposisikan diri sebagai mahasiswa yang tidak apatis dan tidak diam begitu saja ketika ada masalah. Kami menganggap “Diam itu Emas” tidak berlaku lagi pada kalangan mahasiswa. Karena kami tahu bahwa “Diam adalah Kesalahan”

Kami ucapkan Terima Kasih pada kakak senior angkatan 2006 yang menulis artikel berjudul “Apa Kabar BCS” , karena artikel tersebut menjadi bahan renungan kami sebagai mahasiswa baru tentang essensi dari slayer biru. Bagi kami, slayer biru yang kami pakai setiap hari mempunyai arti penting, yaitu:

1.    Sebagai media bagi MABA STATISTIKA 2010 untuk bisa lebih kenal dan hafal teman satu angkatan, dimana yang telah dilakukan pada angkatan-angkatan sebelumnya yang tentunya menggunakan media yang berbeda.

2.    Sebagai penanda bahwa kami adalah mahasiswa baru Statistika 2010 dimana status kami masih sebagai “Calon Warga”. Penanda tersebut juga berlaku di jurusan lain di ITS khususnya bagi mahasiswa baru sedang menjalani proses kaderisasi.

Terus terang, kami terkejut ketika di artikel “Apa Kabar BCS”, ada teman kami yang menganggap slayer biru ini hanyalah sebuah perintah dari senior dan dia menggunakan slayer karena adanya rasa takut pada senior. TAPI kami yakin 98% angkatan 2010 mempunyai pandangan yang sama tentang essensi slayer yang telah kami tulis. Kami juga mengklarifikasi bahwa kami bukanlah keledai yang nurut saja pada senior. Selama ini, apa yang telah diperintah oleh senior mempunyai essensi penting bagi kami, contohnya membuat penanda angkatan berupa slayer, buku angkatan, mengikuti pelatihan LKMM pra-TD, MIU, dan beberapa kegiatan lain. Kami akan laksanakan perintah tersebut selama perintah itu mengandung manfaat besar dan banyak hal positif untuk kami. Dan memang manfaat dari kegiatan tersebut benar-benar telah kami rasakan. Kami yakin para senior tidak akan memberi perintah yang tidak mengandung essensi, hal yang buruk ataupun sia-sia bagi kami.

Akhir kata, kami meminta maaf bila terdapat kata-kata yang salah pada tulisan ini serta keberanian kami yang telah menempel tulisan di mading PRODEM ini. Karena kami yakin bahwa “MAHASISWA” harus bergerak dan tidak diam saja.

Komentar
  1. AhWirayudha berkata:

    bagooos….. ahahahhahaha…… anda sudah dewasa rupanya..

  2. silviyah berkata:

    mas yudha…….. dewasa darimana?? saya masih butuh belajar banyaak…. ajari ya,,, hehehe

Tinggalkan komentar